Senin, 09 Januari 2017

telekomunikasi


1. pertukaran informasi (perubahan bentuk informasi)pada hubungan jarak jauh, di mana pertukaran informasi (di mana terjadi perubahan “formatinformasi”) pada hubungan komunikasi jarak jauh yang terjadi secara elektris/elektronis.

 

2.  Suara = Teleponi

Suara & gambar = Videophone

Tulisan yang dicetak (berita) =Telegrafi/Telex

Tulisan yang dicetak (data) = Komunikasi Data

Tulisan yang di cetak (text) = Teletex

Dokumen = Telefax

Gambar = Televisi, Videotex, Gambar

Tulisan & suara = Multimedia

 

3.  Saluran Transmisi :

     a. Two-Wire (Twin Lead) merupakan saluran dua kawat terdiri dari sepasang penghantar sejajar yang dipisahkan oleh bahan dielektrik jenis polythylene.

 

     b. Coaxial Line merupakan saluran tidak seimbang (unbalanced line).Di mana salah satu kawat penghantarnya digunakan sebagai pelindung bagi kawat penghantar yang lain dalam satu sumbu yang sama.Kedua kawat penghantarnya dipisahkan oleh bahan dielektrik polyethelyne atau teflon.Saluran transmisi ini paling banyak digunakan untuk mengirimkan energi frekuensi radio (RF),baik dalam sistem pemancarnya maupun penerima.

    

     c. Balanced Shielded Line merupakan perpaduan dari saluran two wire line dan coaxsial,di mana kedua kawat penghantaranya saling sejajar,namun untuk mengurangi rugi-rugi radiasi digunakan pelindung (shielded) dari jalinan serat logam seperti pada saluran coaxial.

 

     d. Microstrip dan Stripline merupakan saluran transmisi yang bentuk fisiknya berupa kabel yang bersifat kaku.Saluran transmisi jenis ini biasanya digunakan untuk bekerja pada daerah frekuensi gelombang mikro (orde GHz) dan digunakan untuk menghubungkan piranti elektronik yang berjarak dekat.Saluran microstrip biasanya dibuat dalam bentuk Primed Cabling Board (PCB) dengan bahan khusus yang mempunyai rugi-rugi rendah pada frekuensi gelombang mikro.

 

     e. Waveguides merupakan saluran tunggal yang berfungsi untuk menghantarkan gelombang elekromagnetik dengan frekuensi 300 MHz-300GHz.Waveguides merupakan media transmisi yang berfungsi memandu gelombang pada arah tertentu.Pada frekuensi yang sangat tinggi,diatas 1 GHz saluran transmisi tidak efektif lagi sebagai media transmisi gelombang elektromagnetik,karena pada frekuensi tersebut efek radiasi dari redaman saluran sudah terlalu besar.

 

4. Jenis-jenis Modulasi Analog

            a. Amplitude modulation (AM)

Modulasi jenis ini adalah modulasi yang paling simple, frekwensi pembawa atau carrier diubah amplitudenya sesuai dengan signal  informasi atau message signal yang akan dikirimkan. Dengan kata lain AM adalah modulasi dalam mana amplitude dari signal pembawa (carrier) berubah karakteristiknya sesuai dengan amplitude signal informasi. Modulasi ini disebut juga linear modulation, artimya bahwa pergeseran frekwensinya bersifat linier mengikuti signal informasi yang akan ditransmisikan.

 

b. Frequency modulation (FM)

Modulasi Frekwensi adalah salah satu cara memodifikasi/merubah Sinyal sehingga memungkinkan untuk membawa dan mentransmisikan informasi ketempat tujuan. Frekwensi dari Sinyal Pembawa (Carrier Signal) berubah-ubah menurut besarnya amplitude dari signal informasi. FM ini lebih tahan noise dibanding AM.

 

c. Pulse Amplitude Modulation (PAM)

Basic konsep PAM adalah merubah amplitudo signal carrier yang berupa deretan pulsa (diskrit) yang perubahannya mengikuti bentuk amplitudo dari signal informasi yang akan dikirimkan ketempat tujuan. Sehingga signal informasi yang dikirim tidak seluruhnya tapi hanya sampelnya saja (sampling signal).

 

        5. Propagasi gelombang radio

a. Free Space loss

Dalam propagasi gelombang free space loss, diasumsikan ada satu signal langsung antara pengirim dan penerima. Propagasi gelombang free space loss hanya dapat terjadi ketika pengirim dan penerima dalam keadaan Line Of Sight (LOS).Yang dimaksud dengan kondisi LOS adalah keadaan dimana tidak ada obstacle di daerah Fressnel 1 diantara pengirim dan penerima.

 

b. Difraksi

Terjadi ketika garis edar radio antara pengirim dan penerima dihambat oleh permukaan yang tajam atau dengan kata lain kasar.Pada frekuensi tinggi, difraksi, seperti halnya pada refleksi, tergantung pada ukuran objek yang menghambat dan amplitudo, fase, dan polarisasi dari gelombang pada titik difraksi.

 

c. Reflection

Pada kondisi ini, signal yang datang menuju penerima telah mengalami pantulan terhadap suatu object. Refleksi dapat terjadi jika signal mengenai obyek yang memiliki dimensi lebih besar dari panjang gelombang signal tersebut. Pantulan tersebut menyebabkan perubahan fasa dan menimbulkan delay.

 

d. Scattering

Scattering terjadi ketika signal melewati suatu obyek yang kasar atau memiliki mempunyai bentuk yang tajam. Peristiwa scattering menyebabkan dihamburkan dan terpecah-pecah menjadi beberapa signal. Hal itu menyebabkan level daya signal menjadi lebih kecil.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar