TUGAS
PERTAMA
MATA
KULIAH SOFTSKILL
PENGANTAR
LINGKUNGAN
1. ASAS
– ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN
a. Pengertian
Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara Umum
Ekologi adalah ilmu yangmempelajari interaksi antara organisme den-gan lingkungannya dan yang lainnya.Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.Pembahasan ekologi
tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotikdan biotik. Faktor abiotik
antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi,
sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan,
tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan
organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling
memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.Ekologi mempunyai pengaruh yang besar
terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan
dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan
lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botaniyang menggambarkan
hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, Hubungan keterkaitan dan
ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan terhadap salah satu komponen akan
memengaruhi komponen lainnya.
b. Pengertian
Ekologi dan Ilmu Lingkungan Menurut Para Ahli
Ekologi adalah cabang ilmu yang masih relatif baru, yang muncul di
tahun 70-an. Namun, ekologi memiliki pengaruh besar pada cabang biologi.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi
dan botani yang menggambarkan bahwa mencoba untuk memprediksi ekologi, ekonomi
dan energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat
tropik.
·
Menurut Miller (1975), Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme serta
dengan satu sama lain dan dengan lingkungan.
·
Menurut Otto Soemarwoto, Ekologi
adalah ilmu mengenaihubungan timbal balik antara hidup dan lingkungan
sekitarnya.
·
Menurut C. Elton, Ekologi adalah
ilmu yang meneliti sejarah alam atau perkehidupan alami juga dengan ilmiah.
·
Menurut Resosoedarmo, Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hidup dan lingkungan.
·
Menurut Andrewartha, Ekologi
adalah ilmu yang membahas penyebaran dan kelimpahan organisme.
·
Menurut Krebs, Ekologi adalah
ilmu yang meneliti interaksi yang menentukan distribusi dan kelimpahan
organisme.
Para ahli ekologi
mempelajari hal berikut:
·
Perpindahan energi dan
materi dari makhluk hidup makhluk hidup lain dan lingkungan menjadi faktor yang
menyebabkan hal itu.
·
Terjadi antar spesies
hubungan (interaksi antar spesies) makhluk hidup dan hubungan antara kehidupan
dan lingkungan.
c.
Perbedaan Ekologi dan
Ilmu Lingkungan
Perbedaan mendasar antara ekologi
dan lingkungan adalah bahwa lingkungan adalah segala sesuatu di dunia sementara
ekologi adalah studi tentang mereka.Komponen lingkungan dijelaskan dalam hal
hubungan mereka dengan ekologi. Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai
ilmu yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah mengenai hubungan
antara mahluk hidup dengan lingkungannya.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya.
d.
Asas – Asas Pengetahuan Lingkungan
§ ASAS 1
Menyatakan bahwa semua energi yang
memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai
energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
§ ASAS 2
Menyatakan bahwa tidak ada sistem
perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu
“Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi
ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa.”
§ ASAS 3
Menyatakan bahwa materi, energi,
ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
§ ASAS 4
Menyatakan bahwa semua kategori
sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering
menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
§ ASAS 5
Menyatakan bahwa terdapat dua jenis
sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan,
dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
§ ASAS 6
Menyatakan bahwa Individu dan
spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung
akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
§ ASAS 7
Menyatakan bahwa kemantapan pada
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah
diramal.
§ ASAS 8
Menyatakan bahwa sebuah habitat
dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung
kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
§ ASAS 9
Menyatakan bahwa keanekaragaman
komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat
hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem
biologi.
§ ASAS 10
Menyatakan bahwa lingkungan yang
stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu
naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah
pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
§ ASAS 11
Menyatakan bahwa sistem yang telah
mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama
tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan
transmigran.
§ ASAS 12
Menyatakan bahwa kesempurnaan
adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada
keadaan lingkungan.
§ ASAS 13
Menyatakan bahwa ingkungan yang
secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman
biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan
kemantapan populasi lebih jauh.
§ ASAS 14
Menyatakan bahwa derajat pola
keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam
sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.
2.
SUMBER DAYA ALAM
a.
Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya
alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan
kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam
lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di
dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar
sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan
banyak lagi lainnya.
b.
Sumber Daya Alam di Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan
tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brasil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman
sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy).Protokol
Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan
secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya
alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan
sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk
oleh beberapa faktor, antara lain:
1.
Dilihat dari sisi astronomi,
Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat
hidup dan tumbuh dengan cepat.
2.
Dilihat dari sisi geologi, Indonesia
terletak pada titik pergerakan lempeng
tektonik sehingga banyak
terbentuk pegunungan yang
kaya akan mineral
3.
Daerah perairan di Indonesia kaya
sumber makanan bagi
berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis
sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas
Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia,
12% dari mamalia,
16% dari hewan reptil,
17% dari burung,
18% dari jenis terumbu
karang, dan 25% dari hewan laut. Di
bidang agrikultur,
Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanamanperkebunannya, seperti biji
coklat, karet, kelapa
sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari
segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak
terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga
dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas
alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu
bara, emas, dan perak. Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis
tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga
menyediakan potensi alam yang sangat besar.
c. Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi
Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang
erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoretis akan menunjang
pertumbuhan ekonomi yang pesatAkan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut
justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber
daya alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering
pula disebut Dutch diseaseHal
ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari
hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada
negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa Di samping itu, negara yang kaya akan
sumber daya alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam
mengolahnya.
Korupsi, perang
saudara, lemahnyapemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari
perkembangan perekonomian negara-negara terebutUntuk mengatasi hal tersebut,
diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan
ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan
akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contoh negara yang telah
berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu
pertumbuhan negara adalahNorwegia dan Botswana.
d. Pemanfaatan
Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati
Sumber daya alam hayati adalah
Sumber Daya Alam yang berasal dari mahluk hidup, atau berhubungan dengan mahluk
hidup.Ada beberapa pemanfaatan di bidang hayati :
1.
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan
melimpah.Organisme ini
memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui prosesfotosintesis.
Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai
makanan.
2.
Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan
yang sudah dibudidayakan.Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat
manusia, sepertikerbau
dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa
langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus
dilaksanakan.Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat
asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan
hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya,
manusia membangun sistem peternakan, dan
juga perikanan, untuk lebih
memberdayakan sumber daya hewan.
Sumber daya alam nonhayati adalah sumber daya alam yang dapat
diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus,
contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasiltambang.Ada beberapa pemanfaatan di
bidang nonhayati :
1. Air digunakan untukpengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi.Di bidang energi, teknologi
penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah
dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan
dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.
2. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada
umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran
tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan
angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada
umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber
energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
e. Landasan
Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam
Mengelola
sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.Meningkatkan pemanfaatan potensi
sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi
dan penghematan penggunaan, dengan menerapkan teknologi ramah
lingkungan.Menerapkan indikator-indikator yang memungkinkan pelestarian
kemampuan keterbaharuan dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak dapat balik.Mendelegasikan
secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam
pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan
lingkungan hidup sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga, yang diatur dengan
undang-undang.
f.
Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
Faktor-faktor pembatas
ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang
lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan
demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk
membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada
daerah-daerah pertanian tradisional yang telah terbukti berproduksi baik
mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih
besar dibanding daerah yang baru.
Seperti pernyataan diatas, Sumber daya alam ini
adalah energi yang sifatnya tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini
membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini
tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Beberapa sampel yang bisa kita
lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas dari kehidupan kita
sehari-hari.
g.
Daya Dukung Lingkungan
Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Penentuan daya
dukung lingkungan hidup dilakuikan dengan cara mengetahui kapasitas lingkungan
alam dan sumber daya untuk mendukung kegiatan manusia/penduduk yang menggunakan
ruang bagi kelangsungan hidup. Besarnya kapasitas tersebut di suatu tempat
dipengaruhi oleh keadaan dan karakteristik sumber daya yang ada di hamparan
ruang yang bersangkutan. Kapasitas lingkungan hidup dan sumber daya akan
menjadi faktor pembatas dalam penentuan pemanfaatan ruang yang sesuai.Daya
dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas
penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative
capacity). Dalam pedoman ini, telaahan daya dukung lingkungan hidup terbatas
pada kapasitas penyediaan sumber daya alam, terutama berkaitan dengan kemampuan
lahan serta ketersediaan dan kebutuhan akan lahan dan air dalam suatu
ruang/wilayah. Oleh karena kapasitas sumber daya alam tergantung pada
kemampuan, ketersediaan, dan kebutuhan akan lahan dan air, penentuan daya
dukung lingkungan hidup dalam pedoman ini dilakukan berdasarkan 3 (tiga)
pendekatan, yaitu:
a)
Kemampuan lahan untuk alokasi pemanfaatan ruang.
b)
Perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan lahan.
c)
Perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan air.
Agar pemanfaatan ruang di suatu wilayah
sesuai dengan kapasitas lingkungan hidup dan sumber daya, alokasi pemanfaatan
ruang harus mengindahkan kemampuan lahan. Perbandingan antara ketersediaan dan
kebutuhan akan lahan dan air di suatu wilayah menentukan keadaan surplus atau
defisit dari lahan dan air untuk mendukung kegiatan pemanfaatan ruang. Hasil
penentuan daya dukung lingkungan hidup dijadikan acuan dalam penyusunan rencana
tata ruang wilayah. Mengingat daya dukung lingkungan hidup tidak dapat dibatasi
berdasarkan batas wilayah administratif, penerapan rencana tata ruang harus
memperhatikan aspek keterkaitan ekologis, efektivitas dan efisiensi pemanfaatan
ruang, serta dalam pengelolaannya memperhatikan kerja sama antar daerah.
h.
Keterbatasan
Kemampuan Manusia
memberikan pemahaman yang lebih atas sebuah
kecakapam diri seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Ability atau kemampuan
selalu dikaitkan dengan seberapa dapatkah seseorang dalam melakukan sesuatu.
Potensi tidak jarang menjadi kata yang bersinambung dengan kemampuan karena
keduanya merupakan dasar dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu
pekerjaan atau tindakan.Tanpa kemampuan dan potensi kita sebagai individu tidak
dapat berbuat apa-apa. Untuk itu, kita perlu mengasah kemampuan dan potensi
dalam diri kita agar sesuatu yang kita lakukan optimal.
NAMA : DWI RIMA LESTARI
KELAS : 2IB04
NPM : 12415059
MATA
KULIAH : SOFTSKILL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar