BAB 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendudukan,Masyarakat dan Kebudayaan merupakan bagian dari kehidupan sekitar dan unsur dari kehidupan sosial,suatu masyarakat dianjurkan untuk mengubah pola pikir dan kepribadian agar tidak terjerumus ke suatu hal yang akan membuat masyarakat atau suatu kelompok itu sendiri menjadi kurang berhasil karena tidak berfikir kearah yang lebih baik atau mungkin merugikan disendiri.Mungkin banyak orang yang terjerumus kearah lebih buruk karena lingkungan sekitar,misalnya dapat diambil contoh pada pemuda jaman sekarang yang biasa hidup serba berkecukupan sehingga banyak dari mereka yang berfikir bahwa mereka dapat kesuksesan dari orang sekitar dengan mengandalkan orang tua dan saudara.Kebudayaan yang masuk dari luar terkadang tidak terkontrol pada jaman sekarang pergaulan lingkungan menjadi hal yang sangat menakutkan khususnya pada pemuda yang pola pikir dan kepribadian mereka kurang terbentuk,bahkan mungkin banyak diantara masyarakat merasa bingung kenapa banyak pemuda yang tidak memikirkan makna kesuksesan sampai terkadang dapat merugikan mereka sendiri.
Pada perkembangan teknologi yang semakin meluas di kehidupan masyarakat terkadang membuat masyarakat menjadi kebingungan,karena perkembangan teknologi yang meluas dan selalu berubah-ubah tidak di dukung oleh kehidupan sehari-hari masyarakat terutama pada pola pikir masyarakat itu sendiri. Penyesuaian yang harus masyarakat lakukan sangat berpengaruh sekali.
Teknologi dan kebudayan sangat berhubungan erat pada jaman sekarang ini.Pada saat ini teknologi sangat dibutuhkan untuk dijadikan sarana informasi antara orang itu sendiri dengan masyarakat sekitar,tetapi teknologi terkadang salah digunakan bahkan sampai menyesatkan bagi penggunanya itu sendiri.Beberapa hal yang perlu kita sendiri ingat khususnya di lingkungan sekitar kita,pemuda yang terjerumus teknologi yang begitu modern sampai salah digunakan untuk melakukan kejahatan.Kebudayaan masyarakat itu harus di waspadai terutama pemuda yang sekarang sangat cerdas sekali mengunakan teknologi sampai terkadang membuat mereka lupa pada kewajiaban sebagai pelajar.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian penduduk
2. Pengertian masyarakat
3. Pengertian kebudayaan
4. Hubungan masyarakat dan kebudayaan
5. Perkembangan Kebudayaan
C. Tujuan Permasalahan
1. Untuk mengetahui perkembangan kebudayaan yang ada di lingkungan masyarakat.
2. Untuk mengetahui keterkaitan antara masyarkat dan kebudayaan.
3. Memberi informasi kepada penulis supaya mendapatkan pengetahuan tentang hubungan masyarakat dan kebudayaan.
4. Menambah wawasan di kehidupan masyarakat sekitar tentang kebudayaan.
TEORI
A. Pengertian Penduduk
Banyak sekali pendapat yang di kemukakan oleh para ahli tentang pengertian penduduk,dari beberapa para ahli yang mengemukakan tidak semua bersependapat sesama ahli.Berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang pengertian peduduk.
1. Menurut Jonny Purba,penduduk adalah orang yang matranya sebagai diri pribadi,anggota keluarga,anggota masyarakat,warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tenpat dalam batas Negara pada waktu tertentu.
2. Dr.Kertomo,penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu terlepas dari warga negara atau bukan negara.
3. Dalam sosiologi , penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah goegrafi dan ruang tertentu.
ANALISIS
a. Pertumbuhan Penduduk
1.1 Perkembangan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat dianggap "kurang penduduk" bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola sebuah sistem ekonomi (lihat penurunan penduduk).
(
Berikut ini adalah data tentang perkembangan penduduk dunia.
Perkembangan penduduk dunia tahun 1830 – 2006
Tahun
|
Jumlah penduduk
|
Perkembangan pertahun
|
1830
|
1 milyard
|
–
|
1930
|
2 milyard
|
1%
|
1960
|
3 milyard
|
1,7%
|
1975
|
4 milyard
|
2,2%
|
1987
|
5 milyard
|
2%
|
1996
|
6 milyard
|
2%
|
2006
|
7 milyard
|
2%
|
Sumber : Iskandar , Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia
Perkembangan penduduk mengalami peningkatan di setiap tahunnya,bisa kita lihat dari data table diatas.
Tahun penggandaan
|
Perkiraan penduduk dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 juta
|
–
|
1650 tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830 tahun
|
1 milyard
|
180
|
1930 tahun
|
2 milyard
|
100
|
1975 tahun
|
4 milyard
|
45
|
Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco
Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam beberapa tahun belakangan ini.
1.2 Faktor – faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk
1. Kematian(Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a. Faktorpendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
– Terjadinya berbagai bencana alam.
– Terjadinya peperangan.
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry.
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
– Terjadinya berbagai bencana alam.
– Terjadinya peperangan.
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry.
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b. Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
2. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
a. Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
– Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
– Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
– Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
– Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
– Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
– Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
– Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
– Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
– Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
– Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
b. Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
– Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
– Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
– Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
– Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
– Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
– Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
– Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
– Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
– Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
– Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
3. Migrasi(Mobilitas)
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
1.3 Rumus Tingkat Kematian yang Kasar
CDR = D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
1.4 Rumus Tingkat Kematian yang Khusus
ASDRx = Dx/Px x K
Ket :ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
1.5 Kelahiran
a. Angka Kalahiran Kasar
Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) menunjukan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun.Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut.
Dimana CBR =
L = jumlah kelahiran selama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a. Golongan tinggi , apabila jumlah kelahiran dari 30
b. Golongan sedang , apabila jumlah kelahiran anatara 20-30
c. Golongan rendah , apabila jumlah kelahiran kurang dari 20
Menurut Wardiyatmoko angka kelahiran kasar (CBR) dalam kurung waktu 2000-2005 kurang lebih sebesar 29 dibandingkan dengan CBR asia 25 , Thailad 28 , Malaysia 27 dan Singapura 25 maka CBR Indonesia masih relative tinggi.
Contoh :
Pada pertengahan tahun 2006 , jumlah penduduk di kecamatan X sebanyak 20.000 jiwa dan jumlah bayi yang lahir tercatat 900 anak berapa angka kelahiran kasarnya ?
Jawab :
Angka kelahiran kasar adalah 45 , artinya pada setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun terjadi kelahiran sebanyak 45 bayi.
b. Angka Kelahiran Umum
Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.Angka kelahiran umum dapat diketahui dengan rumus.
Dimana : GFR =
L = banyaknya kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49 ) = banyaknya penduduk wanita yang berumur 15 – 49
Contoh :
Di kecamatan x benyaknya wanita berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun 2006 ada 9.000 orang, sedangkan jumlah bayi yang lahir 900 anak.Berapakah angka kelahiran umumnya ?
Jawab : GFR =
Angka kelahiran umum 100,artinya setiap 1.000 wanita berumur 15-49 tahun dalam satu tahun terdapat jumlah kelahiran 100 bayi.
c. Angka Kelahiran Khusus
Angka kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate (ASBR) menunjukan banyaknya bayi lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam waktu satu tahun.untuk mengetahui ASBR digunakan rumus sebagai berikut.
Dimana : ASBR =
Lx = jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
Px = jumlah wanita pada kelompok umur tertentu
Contoh :
Di kabupaten A terdapat wanita usia 20 – 24 sebanyak 300.000 jiwa.Banyaknya bayi yang lahir pada tahun tersebut sebanyak 3.000 anak.Berapa angka kelahiran khususnya ?
Jawab : ASBR 20-24 =
Hal itu berarti setiap 1.000 orang wanita usia 20-24 tahun terdapat 10 bayi yang lahir dalam setahun.
1.6 Pengertian Migrasi
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organism dari suatu bioma ke bioma lainnya.Dalam banyak kasus , organism bermigrasi untuk mencari sumber - cadangan – makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena overpopulasi.
a. Macam –macam migrasi
- Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah asalnya semula.
- Imigrasi adalah perpindahan penduduk dan negara asing untuk menetap dan menjadi warga negara di negara yang baru di datanginya.
- Evakuasi adalah perpindahan atau pengungsian penduduk dari tempat tinggalnya karena gangguan keamanan atau bencana.
- Emigrasi adalah pindahnya sekelompok penduduk atau perorangan dari suatu negara ke negara lain.
- Forensen (ngalaju) adalah orang yang tinggal di desa (luar kota) tetapi mempunyai mata pencarian di kota sehingga setiap hari pulang pergi dalam perjalanan.
b. Proses migrasi
- Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah.
- Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewantu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya.
- Hanya sekedar berlibur di wilayah itu,proses mingrasi keberangkatan imigrasi bias dilakukan dengan cara tertentu misalnya, kalau imigran hanya satu orang bias melakukannya dengan baik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bia melakukannya dengan naik kendaraan mobil atau juga naik kapal laut itulah yang biasa di lakukan imigran dalam migrasi di Negara Indonesia.
c. Akibat Migrasi
- Pengaruh kepadatan penduduk terhadap bidang ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan perkapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun.
- Pengararu kepadatan penduduk terhadap bidang sosial
Jika lapangan kerja berkurang,maka pengangguran akan meningkat.
- Pengaruh kepadatan penduduk terhadap lingkungan
Jumlah penduduk meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula.
- Pencemaran lingkungan
Pencemaran atau populasi adalah penambahan segala substansi kel lingkungan akibat aktivitas manusia.
d. Struktur Penduduk dan Bentuk Piramida
- Piramida penduduk muda
- Piramida stasioner
- Piramida penduduk tua
1.7 Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan anatara jumlah penduduk umur 0-14 tahun,ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
b. Kebudayaan dan Kepribadian
- Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
- Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
- Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
- Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesi.
REFRENSI
(khantydwi.blogspot.co.id/2012/10/-struktur-penduduk.html?m=1)
(ihwanudinsuryajaya.blogspot.co.id/2012/09/isd-pengertian-migrasi-macam-macam.html?m=1)
(ssbelajar.blogspot.co.id/2012/04/angka-kelahiran-dan-angka-kematian.html?m=1)
(https.//id.m.wikipedia.org/wiki/migrasi)
(https.//id.m.wikipedia.org/wiki/migrasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar