Selasa, 27 Oktober 2015

BAB 3

BAB 3
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang

Dalam suatu individu pasti memiliki keluarga yang akan selalu mendampingi dan memberikan pedoman kepada kita.Keluarga sangat di butuhkan sekali karena di dalam keluarga setiap individu pasti ingin menjadi yang terbaik,tetapi sebelum menjadi yang terbaik itu individu harus belajar dari lingkungan keluarga khususnya orang tua dan saudara di rumah.Pada pengalaman yang saya alami di kehidupan dari beberapa orang individu pasti menginginkan keluarga menjadi yang terbaik tetapi di samping itu semua tidak di dukung dengan kenyataan yang ada di depan individu tersebut.Di suatu keluarga pasti memiliki nilai-nilai dalam kesehariannya misalnya dapat diambil contoh suatu keluarga yang terbiasa hidup serba kurang tetapi dengan semangat dalam keluarga tersebut untuk menekankan pada perjuangan pada akhirnya mereka mendapat sesuatu yang terbaik dengan memperoleh hasil yang memuaskan untuk keluarga tersebut,maka dalam hal ini individu tersebut dengan keluarga tidak dapat dipisahkan karena dalam dunia ini manusia tidak dapat hidup sendri pasti memebutuhkan keluarga.Berjuang untuk menjadi keluarga yang lebih baik berawal dari individu itu sendiri karena terdapat prinsip-prinsip yang mengingatkan individu tersebut untuk selalu berjuang agar mendapatkan sesuatu yang lebih baik.

B.   Rumusan Masalah

a.)   Pengertian individu
b.)   Pengertian keluarga
c.)    Pengertian masyarakat
d.)   Hubungan individu dan masyarakat
e.)    Hubungan individu dan keluarga

C.   Tujuan Permasalahan

a.)   Untuk mengetahui hubungan antara individu dan keluarga
b.)   Memahami kehidupan individu dalam keluarga
c.)    Untuk menambah pengetahuan keterkaitan individu dan keluarga
d.)   Menambah pengetahuan tentang bagaimana bersikap di dalam keluarga


TEORI

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis). 
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
  


           







ANALISIS


·         Pertumbuhan Penduduk

Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantiatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas dll. Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu :
  • Faktor Biologis
    • Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki angota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan, kaki, dan lainnya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
  • Faktor Geografis
    • Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
  • Faktor Kebudayaan Khusus
    • Perbedaan kebudayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada di dalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.
·        Fungsi Keluarga

Pengertian Keluarga 
Sebagai unit terkecil dari masyarakat, keluarga juga memiliki fungsi untuk menjalankan peranannya. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut. Inilah yang disebut dengan fungsi keluarga.

Macam – macam Fungsi Keluarga
Beberapa fungsi keluarga diantaranya sebagai berikut :
1.     Fungsi Pengaturan Keturunan
2.     Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan
3.     Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi
4.     Fungsi Pelindung
5.     Fungsi Penentuan Status
6.     Fungsi Pemeliharaan
7.     Fungsi Afeksi
·        Individu , Keluarga dan Masyarakat
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut. Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Karena disini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan, yaitu :
  • Masyarakat Sederhana
    • Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yang buas saat itu.
  • Masyarakat Maju
    • Masyarakat maju memiliki aneka raam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
1. Masyarakat non Industri

Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
Kelompok Primer

      Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.

 kelompok Sekunder

      Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

2. Masyarakat Industri

      Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

      Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik, ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula, ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin komplek pembagian kerja, semakin banyak tibul kepribadian individu.

Perbedaan antara masyarakat industry dan masyarakat non industry adalah terdapat pada mata pencarian peranan serta tempat dimana mereka berada. Jika di non industry masyarakat yanga ada di atur atas dasar pertimbangan rasional sehingga masyarakat non industry sekunder kurang memiliki sifat kekeluargaan yang bagus.


a.     Makna Individu

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan lebih kecil.

    b. Makna Keluarga

Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadiseorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada.

  c. Makna Masyarakat

Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut. Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Karena disini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.

Hubungan Individu, Keluarga & Masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media dimana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuh kembangkan perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. 
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1.     Kehidupan kota yang lebih modern
2.     Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3.     Banyak lapangan pekerjaan di kota
4.     Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

REFRENSI

Senin, 19 Oktober 2015

Bab 2 softskill

BAB 2
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Pendudukan,Masyarakat dan Kebudayaan merupakan bagian dari kehidupan sekitar dan unsur dari kehidupan sosial,suatu masyarakat dianjurkan untuk mengubah pola pikir dan kepribadian agar tidak terjerumus ke suatu hal yang akan membuat masyarakat atau suatu kelompok itu sendiri menjadi kurang berhasil karena tidak berfikir kearah yang lebih baik atau mungkin merugikan disendiri.Mungkin banyak orang yang terjerumus kearah lebih buruk karena lingkungan sekitar,misalnya dapat diambil contoh pada pemuda jaman sekarang yang biasa hidup serba berkecukupan sehingga banyak dari mereka yang berfikir bahwa mereka dapat kesuksesan dari orang sekitar dengan mengandalkan orang tua dan saudara.Kebudayaan yang masuk dari luar terkadang tidak terkontrol pada jaman sekarang pergaulan lingkungan menjadi hal yang sangat menakutkan khususnya pada pemuda yang pola pikir dan kepribadian mereka kurang terbentuk,bahkan mungkin banyak diantara masyarakat merasa bingung kenapa banyak pemuda yang tidak memikirkan makna kesuksesan sampai terkadang dapat merugikan mereka sendiri.

Pada perkembangan teknologi yang semakin meluas di kehidupan masyarakat terkadang membuat masyarakat menjadi kebingungan,karena perkembangan teknologi yang meluas dan selalu berubah-ubah tidak di dukung oleh kehidupan sehari-hari masyarakat terutama pada pola pikir masyarakat itu sendiri. Penyesuaian yang harus masyarakat lakukan sangat berpengaruh sekali.

Teknologi dan kebudayan sangat berhubungan erat pada jaman sekarang ini.Pada saat ini teknologi sangat dibutuhkan untuk dijadikan sarana informasi antara orang itu sendiri dengan masyarakat sekitar,tetapi teknologi terkadang salah digunakan bahkan sampai menyesatkan bagi penggunanya itu sendiri.Beberapa hal yang perlu kita sendiri ingat khususnya di lingkungan sekitar kita,pemuda yang terjerumus teknologi yang begitu modern sampai salah digunakan untuk melakukan kejahatan.Kebudayaan masyarakat itu harus di waspadai terutama pemuda yang sekarang sangat cerdas sekali mengunakan teknologi sampai terkadang membuat mereka lupa pada kewajiaban sebagai pelajar.

B.   Rumusan Masalah

1.     Pengertian penduduk
2.     Pengertian masyarakat
3.     Pengertian kebudayaan
4.     Hubungan masyarakat dan kebudayaan
5.     Perkembangan Kebudayaan

C.   Tujuan Permasalahan

1.      Untuk mengetahui perkembangan kebudayaan yang ada di lingkungan masyarakat.
2.      Untuk mengetahui keterkaitan antara masyarkat dan kebudayaan.
3.     Memberi informasi kepada penulis supaya mendapatkan pengetahuan tentang hubungan masyarakat dan kebudayaan.
4.     Menambah wawasan di kehidupan masyarakat sekitar tentang kebudayaan.





TEORI


A.  Pengertian Penduduk

Banyak sekali pendapat yang di kemukakan oleh para ahli tentang pengertian penduduk,dari beberapa para ahli yang mengemukakan tidak semua bersependapat sesama ahli.Berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang pengertian peduduk.

1.     Menurut Jonny Purba,penduduk adalah orang yang matranya sebagai diri pribadi,anggota keluarga,anggota masyarakat,warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tenpat dalam batas Negara pada waktu tertentu.
2.     Dr.Kertomo,penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu terlepas dari warga negara atau bukan negara.
3.     Dalam sosiologi , penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah goegrafi dan ruang tertentu.

















ANALISIS

a.     Pertumbuhan Penduduk

1.1     Perkembangan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat dianggap "kurang penduduk" bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola sebuah sistem ekonomi (lihat penurunan penduduk).
(
Berikut ini adalah data tentang perkembangan penduduk dunia.
Perkembangan penduduk dunia tahun 1830 – 2006
Tahun
Jumlah penduduk
Perkembangan pertahun
1830
1 milyard
1930
2 milyard
1%
1960
3 milyard
1,7%
1975
4 milyard
2,2%
1987
5 milyard
2%
1996
6 milyard
2%
2006
7 milyard
2%

Sumber : Iskandar , Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia
Perkembangan penduduk mengalami peningkatan di setiap tahunnya,bisa kita lihat dari data table diatas.

Tahun penggandaan
Perkiraan penduduk dunia
Waktu
800 SM
5 juta
1650 tahun
500 juta
1500
1830 tahun
1 milyard
180
1930 tahun
2 milyard
100
1975 tahun
4 milyard
45

Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco
Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam beberapa tahun belakangan ini.


1.2     Faktor – faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk

1.     Kematian(Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a. Faktorpendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
– Terjadinya berbagai bencana alam.
– Terjadinya peperangan.
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry.
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b. Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
2.     Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
a. Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
– Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
– Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
– Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
– Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
– Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum      ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
b. Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
– Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
– Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
– Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
– Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
– Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
3.     Migrasi(Mobilitas)
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
1.3     Rumus Tingkat Kematian yang Kasar
                                          CDR = D/P x K
      Ket :
      CDR   =  Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
      D        =  Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
      P         =  Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
      K        =  Bilangan konstan 1000
1.4     Rumus Tingkat Kematian yang Khusus
                                          ASDRx = Dx/Px x K
          Ket :
          ASDRx    = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
           Dx           = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
           Px           = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
           K             = Bilangan konstan 1000


1.5     Kelahiran
a.                 Angka Kalahiran Kasar
          Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) menunjukan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun.Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut.
Dimana       CBR =  
L = jumlah kelahiran selama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a.     Golongan tinggi , apabila jumlah kelahiran dari 30
b.     Golongan sedang , apabila jumlah kelahiran anatara 20-30
c.      Golongan rendah , apabila jumlah kelahiran kurang dari 20
Menurut Wardiyatmoko angka kelahiran kasar (CBR) dalam kurung waktu 2000-2005 kurang lebih sebesar 29 dibandingkan dengan CBR asia 25 , Thailad 28 , Malaysia 27 dan Singapura 25 maka CBR Indonesia masih relative tinggi.
Contoh :
Pada pertengahan tahun 2006 , jumlah penduduk di kecamatan X sebanyak 20.000 jiwa dan jumlah bayi yang lahir tercatat 900 anak berapa angka kelahiran kasarnya ?
Jawab :
Angka kelahiran kasar adalah 45 , artinya pada setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun terjadi kelahiran sebanyak 45 bayi.
b.                 Angka Kelahiran Umum
Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.Angka kelahiran umum dapat diketahui dengan rumus.
Dimana       : GFR =  
L = banyaknya kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49 ) = banyaknya penduduk wanita yang berumur 15 – 49

Contoh :
Di kecamatan x benyaknya wanita berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun 2006 ada 9.000 orang, sedangkan jumlah bayi yang lahir 900 anak.Berapakah angka kelahiran umumnya ?
Jawab : GFR =
Angka kelahiran umum 100,artinya setiap 1.000 wanita berumur 15-49 tahun dalam satu tahun terdapat jumlah kelahiran 100 bayi.

c.                  Angka Kelahiran Khusus
Angka kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate (ASBR) menunjukan banyaknya bayi lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam waktu satu tahun.untuk mengetahui ASBR digunakan rumus sebagai berikut.
Dimana       : ASBR = 
Lx = jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
Px = jumlah wanita pada kelompok umur tertentu

Contoh :

Di kabupaten A terdapat wanita usia 20 – 24 sebanyak 300.000 jiwa.Banyaknya bayi yang lahir pada tahun tersebut sebanyak 3.000 anak.Berapa angka kelahiran khususnya ?

Jawab : ASBR 20-24 =

Hal itu berarti setiap 1.000 orang wanita usia 20-24 tahun terdapat 10 bayi yang lahir dalam setahun.

1.6     Pengertian Migrasi

          Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organism dari suatu bioma ke bioma lainnya.Dalam banyak kasus , organism bermigrasi untuk mencari sumber - cadangan – makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena  overpopulasi.
a.     Macam –macam migrasi
-         Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah asalnya semula.
-         Imigrasi adalah perpindahan penduduk dan negara asing untuk menetap dan menjadi warga negara di negara yang baru di datanginya.
-         Evakuasi adalah perpindahan atau pengungsian penduduk dari tempat tinggalnya karena gangguan keamanan atau bencana.
-         Emigrasi adalah pindahnya sekelompok penduduk atau perorangan dari suatu negara ke negara lain.
-         Forensen (ngalaju) adalah orang yang tinggal di desa (luar kota) tetapi mempunyai mata pencarian di kota sehingga setiap hari pulang pergi dalam perjalanan.

b.     Proses migrasi

-         Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah.
-         Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewantu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya.
-         Hanya sekedar berlibur di wilayah itu,proses mingrasi keberangkatan imigrasi bias dilakukan dengan cara tertentu misalnya, kalau imigran hanya satu orang bias melakukannya dengan baik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bia melakukannya dengan naik kendaraan mobil atau juga naik kapal laut itulah yang biasa di lakukan imigran dalam migrasi di Negara Indonesia.

c.      Akibat Migrasi

-         Pengaruh kepadatan penduduk terhadap bidang ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan perkapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun.
-         Pengararu kepadatan penduduk terhadap bidang sosial
Jika lapangan kerja berkurang,maka pengangguran akan meningkat.
-         Pengaruh kepadatan penduduk terhadap lingkungan
Jumlah penduduk meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula.
-         Pencemaran lingkungan
Pencemaran atau populasi adalah penambahan segala substansi kel lingkungan akibat aktivitas manusia.

d.     Struktur Penduduk dan Bentuk Piramida

-         Piramida penduduk muda
-         Piramida stasioner
-         Piramida penduduk tua


1.7     Rasio Ketergantungan

Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan anatara jumlah penduduk umur 0-14 tahun,ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas  dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
  
b.     Kebudayaan dan Kepribadian
  • Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
  • Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1.  Mulai menetap dan membuat rumah
2.  Membentuk kelompok masyarakat desa
3.  Bertani
4.  Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
  • Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
  • Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesi.

REFRENSI

(khantydwi.blogspot.co.id/2012/10/-struktur-penduduk.html?m=1)
(ihwanudinsuryajaya.blogspot.co.id/2012/09/isd-pengertian-migrasi-macam-macam.html?m=1)
(ssbelajar.blogspot.co.id/2012/04/angka-kelahiran-dan-angka-kematian.html?m=1)
(https.//id.m.wikipedia.org/wiki/migrasi)
(https.//id.m.wikipedia.org/wiki/migrasi)