BAB 9. ILMU
PENGETAHUAN,TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
A.
ILMU PENETAHUAN
Pengertian
pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam
pandangan dan teori (epistemology), di antaranya pandangan Aristoteles ,bahwa
pengetahuan meruapakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang
budi.Menurut Decartes ilmu pengetahuan merupakan serba budi : oleh Bacon dan
David Home diartikan sebagai pengalaman indera dan bantin ; menurut Immanuel
Kant pengetahuan merupakan antara budi dan pengalaman ; dan teori Phyroo
mengatakan ,bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan .Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan
diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide,kenyataan,kegiatan akal-budi
pengalaman,sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai
pengetahuan yang pasti.
Untuk
mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap yang
bersifat ilmiah.Bukan membahas tujuan ilmu, melainkan mendukung dalam mencapai
tujuan ilmu itu sendiri, sehingga benar-benar objektif , terlepas dari
prasangka pribadi yang bersifat subjektif.Sikap yang bersifat ilmiah itu
meliputi 4 hal :
1. Tidak
ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmu yang
objektif.
2. Selektif,
artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya di dukung
oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis.
3. Kepercayaan
yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera
dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
4. Merasa
pasti bahwa setiap pendapat, teori , maupun aksioma terdahulu telah mencapai
kepastian , namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
B.
TEKNOLOGI
Dalam konsep yang
pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan, bahwa
ilmu pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state
of art) yang mengadung pengertian berhubungan dengan proses produksi;
menyangkut cara bagaimana berbagai sumber,tanah,modal,tenaga kerja dan
keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
Fenomena teknik pada
masyarakat kini, menurut sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Rasionalitas,artinya
tindakan spontak oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan
perhitungan rasional.
b. Artifisialitas
, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
c. Otomatisme
, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan serba
otomatis.Demikian pula dengan teknik mampu mengelimkinasikan kegiatan
non-teknis menjadi.
d. Teknik
berkembang pada suatu kebudayaan.
e. Monisme,
artinya semua teknik bersatu , saling berinteraksi dan saling bergantung
f. Universalisme
, artinya teknik melampaui batas –batas kebudayaan dan ediologi,bahkan dapat
menguasai kebudayaan.
g. Otonomi
, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi
tepat guna sering tidak berdaya menghadapi teknologi barat,yang sering masuk
dengan ditunggangi oleh segelintir orang atau kelompok yang bermodal
besar.Ciri-ciri teknologi barat tersebut adalah :
1. Serba
intensif dalam segala hal,seperti modal, organisasi , tenaga kerja dan
lain-lain,sehingga lebih akrab dengan kaum elit dari pada dengan buruh itu
sendiri.
2. Dalam
struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat kebergantungan.
3. Kosmologi
atau pandangan teknologi barat adalah : menganggap dirinya sebagai pusat yang
lain feriferi, waktu berkaitan dengan kemajuan secara linier, memahami realitas
secara terpisah dan berpandangan manusia sebagai tuan atau mengambil jarak
dengan alam.
C.
ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN NILAI
Ilmu
pengetahuan dan teknologi sering diakaitkan dengan nilai atau moral.Hal ini
besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan
pembangunan,yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan
teknolgi.Ilmu adalah diperoleh melalui kegiatan metode ilmiah atau
epistemology.Jadi,epistemology merupakan pembahasan bagaimana mendapatkan
pengetahuan.Epistemologi ilmu terjamin dalam kegiatan metode ilmiah.Metode
ilmiah adalah kegiatan menyusun tubuh pengetahuan yang bersifat
logis,penjabaran hipotesis dengan deduksi dan verifikasi atau menguji kebenarnya
secara factual; sehingga kegiatannya disingkat menjadi
logis-hipotesis-verifikasi atau deduksi-hipotesis-verifikasi.Sedangkan
pengetahuan adalah pikiran atau pemahaman di luar atau tanpa kegiatan metode
ilmiah,sifatnya dapat dogmatis ,banyak spekulasi dan tidak berpijak pada
kenyataan empiris.Sumber pengetahuan dapat berupa hasil pengalaman berdasarkan
akan sehat (common sense) yang disertai mencoba-coba, intuisi (pengetahuan yang
diperoleh tanpa penbalaran) dan wahyu (merupakan pengetahuan yang di berikan
tuhan kepada para nabi atau utusannya).
D.
KEMISKINAN
Kemiskinan
merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa,sebagai inspirasi dasar dan
perjuangan akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita
menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Atas
dasar ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah gasris kemiskinan memiliki
ciri-ciri sebagai berikut ;
a. Tidak
memiliki factor produksi sendiri seperti tanah,modal,keterampilan.
b. Tidak
memiliki kemingkinan untuk memperoleh asset produksi degan kekuatan sendiri,
seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
c. Tingkat
pendidikan mereka rendah,tidak sampai tamat sekolah dasar karena harus membantu
orang tua mencari tambahan penghasilan.
d. Kebanyakan
tinggal di desa sebagai pekerja bebas self employed berusaha apa saja.
e. Banyak
yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.
Kalau
kita menganut teori fungsional dari statifikasi (tokohnya davis) maka
kemiskinan pun memiliki sejumlah fungsi yaitu :
a. Fungsi
ekonomi : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial
membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan barang bekas (masyarakat pemulung)
b. Fungsi
sosial : menimbulkan altruism (kebaikan spontan) dan perasaan,sumber imajinasi
kesulitan hidup bagi si kaya,sebagai ukuran kemajuan bagi kelas lain dan
merangsang munculnya badan amal.
c. Fungsi
kultural : sumber inspirasi kebajaksaan tennokrat dan sumber inspirasi
sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesame manusia.
d. Fungsi
politik : berfungsi sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk
musuh bersaing bagi kelompok lain.
Walaupun
kemiskinan mempunyai fungsi, bukan berarti manyetujui lembaga tersebut. Tetapi
, karena kemiskinan berfungsi maka harus dicarikan fungsi lain sebagai
pengganti.
DAFTAR PUSTAKA
e-learning gunadarma